Kali ini saya akan mencoba menulis terkait pengalaman atas kegagalan proses mengerami pada Burung Blackthroat yang saya alami beberapa hari ini.
Awalnya berasa seneng banget, “girang” banget, senang sekali
ketika pasangan blackthroat yang saya miliki terpantau mengangkut sarang ke tempat sarang yang saya
sediakan di dalam kandang gantung yang berisi sepasang blackthroat dengan
jantan boswana dan betinya keturunan sombos dan lebih girang lagi pas terpantau
kawin… Waduuuuhhh… senengnya bukan main dah ah. Demikin juga nambah senang lagi
pas ngintip sarang sudah ada telornya, widiiiih… bukan maen dah ah, dan tidak
kalah senangnya ketika melihat indukan sudah terpantau mulai mengerami, hanya
rasa syukur dan bahagia yang saya rasakan karena sebagai pemula, pastilah
siapapun akan merasa senang ketika mengalami kejadian seperti ini, bak ketika
pada zaman kecil kita dulu kita dibelikan sepeda oleh Bapak kita yang sepedanya
sore hari baru datang, rasanya malamnya kita tidak bisa tidur dan selalu
menunggu-nunggu datangnya waktu pagi, kapaaaannn paginya ya.. heheh, demikian
juga hal yang sama yang saya rasakan saat ini.
Namun tiba-tiba merasa sedih, kecewa atas apa yang terjadi di hari ke-4 proses mengerami, ternyata indukan blackthroat tidak mau melanjutkan mengerami, seketika itu pastilah sedih… heheh, namun demikian tidaklah perlu berlarut-larut. Jadikan pengalama kegagalan pertama dan kedua ini sebagai bahan pelajaran agar diproses berikutnya bisa berhasil.
Sebagaimana video berikut ini :
Pada kesempatan pertama sebelumnya, sebenarnya pernah mengalami gagal yang diakibatkan oleh karena kandang selalu dipindah-pidah pada saat indukan betina mengerami yang berakibat indukan merasa tidak nyaman sehingga indukan enggan untuk mengerami telur-telurnya, adapun kegagalan yang kedua ini pada dasarnya sudah ½ proses mengerami tetapi faktor kegagalannya menurut kawan-kawan diakibatkan karena pada saat mengerami saya beri makanan ef berupa “keroto” sehingga efeknya dapat menaikkan birahi kembali pada indukan betinanya. Naah… karena itulah, indukan tidak mau melanjutkan mengerami. Itu menurut pendapat teman-teman, kayanya sih ada bener begitu.
Intinya, dari kejadian tersebut atas kedua kali kegagalan yang saya alami ini hendaknya menjadi bahan pembelajaran buat saya pribadi dan buat teman-teman pembaca Blog Si Petani ini yang mungkin menglami hal yang serupa, agar lebih berhati-hati dalam merawat burung peliharaan kita dan tentunya lebih baik bertanya kepada para senior kita yang mungin sudah lebih faham mengenai bagaiman cara breeding burung yang kita miliki terutama dalam kasus ini adalah blackthroat.
Demikian share pengalaman yang saya alami ini semoga bisa menjadi bahan renungan agar kedepannya bisa berhasil dalam merawat burung terutama dalam hal breeding.
Terima kasih. Salam damai-9.com
ARTIKEL LAINNYA :
- Cara Merawat Burung Kenari Agar Cepat Gacor dan Ngeriwik
- Cara Membedakan Kenari Jantan dan Betina
- Cara Merawat Burung Kenari Saat Musim Hujan
- Ciri-ciri dan Tanda-tanda Burung Kenari Sudah Jodoh
- Cara Beternak Burung Kenari
- Cara Mengobati kaki Bengkak Pada Burung Kenari
- Contoh [VIDEO + YOUTUBE] Kenari Gacor nan Mantab
- Alternatif Lain Cara Membuat Kenari Agar Cepat Ngeplong