damai-9.com - Alih-alih mencoba memproses burung bahan yang pada kesempatan kali ini burung bahan yang saya beli dari pasar burung adalah murai dengan pola ekor V. Secara spesifik berarti murai dari asal daerah mana kurang begitu faham, dan tidak terlalu saya fikirkan yang pasti pada saat beli burung bahan tersebut harganya Rp 950 ribu, dengan panjang ekor (pe) sekitar 17-18 cm, body sedeng dan dengan kondisi sehat pastinya.
Semula agak was-was juga, uang Rp 950 rb lumayan juga untuk beli burung bahan yang secara untung-untungan jelas gambling antara bisa berhasil ngevoer ataukah akan terjadi sebaliknya, tapi dengan niat bismillah yang pasti jika yang kita beli adalah burung bahan dengan kondisi yang sehat insya Allah bisa berhasil dalam memproses “ngevoerin”. Sebenarnya sudah pernah juga beli murai bahan sekitar 4 bulan sebelumnya yang harganya memang tidak semahal yang saya beli kali ini, namun karena kondisi burungnya sepertinya kurang fit, makanya gagal ngevoer dan akhirnya lewat, dan harus diikhlaskan.
Boleh dibaca : Hanya Butuh 10 hari Murai Batu Langsung Gacor - Murai Malas Bunyi
Sebagaimana biasanya dalam memproses burung bahan dalam hal ini Murai yang baru beli dari pasar burung, dan karena Murai adalah burung pamakan serangga maka tetap dalam langkah awalnya harus tatap berikan serangga dengan puas, untuk lebih detailnya sebagai berikut:
1. Setelah tiba di rumah sepulang dari beli burung murai bahan, hendaknya kandang sudah disipkan dengan kondisi sudah bersih dan lengkap dengan kerodongnya tentunya sudah disiapkan pula cepuk makan dan cepuk minum, tangkringan, serangga terutama jangkrik, sementara kroto boleh di hari kedua atau ketiga.
2. Langkah pertama yang langsung bisa dilakukan adalah berikan beberapa ekor jangkrik atau cukup 5-6 ekor saja pada cepuk yang ada voernya walu sedikit karena burung terkadang tidak langsung mau makan karena biasanya dalam kondisi masih stress dan untuk mau makan terkadang membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengkondisikan diri dan tenang baru burung mau makan jangkrik yang kita sediakan, dalam kondisi kerodong full rapat, demikian juga pada sore hari berikan juga 5 ekor, kemudian kerodong kembali dengan rapat.
2. Keesokan harinya di pagi hari, keluarkan burung dari rumah untuk dijemur namun tetap dalam kondisi dikerodong, berikan jangkrik 6-7 ekor atau boleh lebih pada cepuk voer yang tentunya masih ada voernya, sambil memperkenalkan voernya kemudian sore harinya berikan 7-8 ekor dan atau bisa juga tergantung kondisi fisik burung jika kelihatannya burung terlihat kurus, maka alangkah baiknya berikan jangkrik dengan porsi banyak, bisa 10 – 13 ekor.
3. Di hari berikutnya, yaitu hari ketiga, campurkan kroto dengan voer pada cepuk voer dengan porsi 50%-50% sambil dan tetap berikan jangkrik di cepuk yang sudah ada campuran kroto dengan voer tersebut dan lalukan tiap hari hingga sekitar 1 minggu atau 10 hari.
4. Setelah proses pengevoeran selama 1 minggu – 10 hari burung terlihat masih fit-fit saja, maka mulai proses pengurangan jangkrik untuk memancing burung agara mau makan voer dan apabila pada saat buat kotoran terlihat agak susah dan terlihat ekor digentak-gentakin maka bisanya burung sudah mulai mau makan voer.
Sekalipun sudah makan voer, jangan lupa tetap berikan jangkrik dan kroto untuk Extra Food (EF) nya yang memang sangat dibutuhkan. Ini adalah pengalaman pribadi yang sekitar 2 minggu yang lalu beli murai bahan di pasar burung dan alhamdulillah sekarang sudah ngevoer total. Selamat mencoba. Salam damai-9.
ARTIKEL LAIN TENTANG MURAI BATU:
- - Cara Merawat Murai Batu Agar Cepat Gacor
- - Cara Menjinakkan Burung Murai Batu
- - Jenis-jenis Burung Yang Paling Dicari Saat Ini
- - Saatnya Murai Borneo Unjuk Kebolehan
- - Beberapa Jenis Murai Batu
- - Cara Membedakan Murai Batu Jantan dan Betina
- - Jenis-jenis Burung Yang Paling Dicari Saat Ini
- - Download Suara Murai Batu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar