Sepulang dari perjalanan pulang kampung (mudik) dengan tujuan utama adalah silaturrahmi dengan orang tua dan saudara-saudara yang berada di kampung halaman tempat asal kelahiran yang alhamdulillah sempat beberapa hari lumayan bisa menjadi penyegaran kembali (refresh) dari suasana kesibukan setiap hari di kota besar Jakarta yang tidak lepas dari hiruk-pikuk Jakarta terutama terkait kemacetan yang terjadi hampir di seluruh kawasan kota Jakarta.
BACA JUGA : Tips Merawat Tledekan Ala "Kicau Ngalam" Yang Sempat Menjuarai Hingga 4 Kali Piala Raja
BACA JUGA : Tips Merawat Tledekan Ala "Kicau Ngalam" Yang Sempat Menjuarai Hingga 4 Kali Piala Raja
Sebelum pulang mudik, segala sesuatunya sudah disiapkan sedemikian rupa sehingga persiapan makan dan minum untuk burung sekitar 10 harian bisa tercukupi. Dan Alhmdulillah sesampai di rumah Jakarta kondisi beberapa burung yang kami miliki masih tetap dalam keadaan sehat dan tetap kelihatan bugar, namun yang jadi pertanyaan saya dari beberapa burung yang sepertinya tidak mengalami masalah selama ditinggal pulang kampung, seperti Pleci, Kacer, Cipow, Pentet, dan ada beberapa burung kebon lainnya yang tetap “eksis” seperti Trocokan, tetapi untuk tledekan ko sama sekali tidak mau bunyi selama hampir seminggu, padahal kondisi burung terlihat sehat dan makan juga tetap doyan seperti hari-hari biasanya.
Tafsiran saya, memang selama ditinggal pulkamp secara otomastis makan hanya berupa voer saja dan hanya di awal hari menjelang ditinggal pulkamp saja yang diberikan EF, baik ulat hongkong (UH) maupun jangkrik dengan jumlah yang lumayan banyak, tetapi itu juga paling cukup untuk dimakan dalam 1 sampai 2 hari saja. hal itulah kemungkinan besar yang mengakibatkan burung malas bunyi.