damai-9. Burung seukuran besar burung gereja ini dengan ciri khas warna bulu di bagian atas kepala, sayap hingga ekor berwarna biru gelap dan coklat kemerah-merahan di bagian bawah yang hampir mirip dengan murai batu hingga orang sering menyebut dengan sebutan murai batu mini adalah Burung Tledekan, dan untuk jenis tledekan yang berwarna sebagaimana yang dijelaskan ada kalanya Tledekan gunung dan ada juga Tledekan bakau. Di beberapa daerah kicaumania banyak yang menyebut dengan istilah Sulingan, dan oleh penggemar burung di kampung halaman saya di Pekalongan sekitaran kaki gunung menuju arah Dieng mereka sebut dengan Tledekan Kopen (Tledekan kopi) karena memang sering burung ini ditemukan di sekitaran perkebunan kopi, khususnya untuk tledekan gunung.
Ok, pembahasan di sini sebenarnya bukan masalah bagaimana cara merawat burung tledekan gunung atau tledekan bakau agar cepat bunyi, gacor dan lain sebagaianya namun lebih cenderung pada pengalaman membeli burung tledekan di pasar burung.
Sebuah pengalaman pribadi, sekitar 5 atau 6 bulanan yang lalu sempat pergi ke pasar burung. Sebenarnya pada awalnya ingin membeli Cipow / Cipoh / Sirtu namun karena stock burung cipow di pasar burung tersebut sepertinya kondisinya kurang menggairahkan makanya lebih baik cari burung lain saja.
Tiba di salah satu stand burung diantara deretan penjual burung di pasar tersebut, tampak burung tledekan yang terlihat seger, sehat, lincah dan sepertinya saya sanggup untuk merawat hingga burung mau makan voer. Setuju ! akhirnya diambilkan oleh pedagang, saya cek sebentar kondisi burung, karena saya tidak curiga dengan kondisi fisik dengan kepala terutama di atas paruh yang tidak ada warna putih, okelah anggap saja tledekan bakau dan prediksi saya jenis kelamin jantan dan sepakat harga deal dan burung saya bawa pulang.
Singkat cerita, proses burung hingga ngevoer sekitar 1 bulan, karena memang saya tidak terlalu buru-buru karena memang ingin dirawat sendiri. Setelah umur sekita 4 / 5 bulan karena burung sering mandi malam, memang sengaja saya sediakan cepuk ukuran lumayan besar agar mandi sendiri, eeeehhh… lama kelamaan ternyata diatas paruh semakin jelas terlihan warna putihnya, dan ternayata tledekan yang saya beli adalah tledekan bakau betina.
Ada sedikit rasa kecewa, tapi biarlah memang ini rejeki saya, semua ada hikmahnya… paling tinggal carikan jantan untuk ditangkarkan. Heheheh… dan tidak nyangka karena lihat sebelumnya pada saat proses ngevoer kondisinya seperti ini:
Atas pengalaman ini, saya ingin berbagai kepada teman-teman yang membaca artikel ini, hendaknya lebih hati-hatilah dalam membeli burung, burung apa saja, jika memang kita belum terlalu fahan dengan burung yang akan kita beli, hendaknya ajaklah teman yang sudah mengerti betul dengan burung yang kita inginkan tersebut.
Demikian semoga bermanfaat
Salam Damai9.