damai-9. Sebelum malanjutkan menulis artikel, atas nama admin www.damai-9.com terlebih dahulu kami mengucapkan Selamat Tahun Baru 2017, semoga di tahun ini dan selanjutnya kita semua selalu diberikan panjang umur, diberikan kesehatan, dimurahkan rezeki yang barokah dan halal tentunya, dilancarkan segala urusan yang haq, dijauhkan dari mara bahaya, dimudahan untuk selalu melakukan ketaatan untuk ibadah kepada Allah dan dimudahkan pula untuk selau berbuat baik kepada sesama. Aamiin...
Baca juga : Tips Merawat Tledekan Ala "Kicau Ngalam" yang Menjuarai hingga 4 kali di Piala Raja
Baca juga : Tips Merawat Tledekan Ala "Kicau Ngalam" yang Menjuarai hingga 4 kali di Piala Raja
Beberapa hari lalu di awal liburan anak sekolah sebenarnya ingin pulang kampoeng dalam rangka silaturrahim kepada orang tua dan saudara sekaligus mengajak anak-anak liburan di kampoeng halaman namun karena ada keperluan keluarga di Jakarta maka rencana yang sudah dipersiapkan menjadi urung. Tapi tidak masalah karena acara di Jakarta pun cukup memberikan hiburan yang cukup membuat anak-anak gembira.
Berkaitan dengan judul di atas, seiring batalnya liburan di kampoeng, tetapi kami sempet mencoba menghubungi keluarga di kampoeng dan menanyakan kondisi akhir tahun disana, setelah panjang lebar ngobrol dengan orang tua disambung ngobrol dengan adik ipar yang kebetulan beliau juga berkecimpung dan faham tentang seluk beluk harga burung di sekitaran Semarang, Solo, Temanggung, Magelang dan sekitarnya.
Pada perbincangan kami dengan adik ipar tersebut, sebut saja naman Mas Opik, sempat menanyakan harga burung di sana terutama Tledekan Gunung yang menurutnya harga burung tersebut atau sebagian kicau mania Jawa Tengah menyebutnya dengan Tledekan “Kopen” karena lebih sering burung tledekan ini habitat utamanya atau sering dijumpai di sekitaran di perkebunan kopi makanya orang menyebut dengan sebutan demikian.
Soal harga yang saya tanyakan, ternyata membuat saya kaget, “Fik, piro ning kono rego tledekan ?” (berapa harga tledekan di sana ?) Tanya saya, dengan jawaban santai dia menjawab “Waaah sakniki awis mas… bahanan mawon nyuwune 450 – 500 ewu mas” (Waaah sekarang mahal mas.. masih bahan aja mintanya 450 – 500 ribu. Itulah jawaban yang saya dengar dari adik ipar saya.
Kecenderungan harga burung tledekan di sekitaran jhawa tengah mahal, kata adik ipar, karena stok tledekan yang semakin jarang dan langka sehingga sekalipun ada pastilah harganya selangit.
Ada beberapa kawan yang mencoba mencari tahu harga tledekan di pasar-pasar burung daerah Jakarta yang harga bahanannya masih terjangkau yaitu sekitar Rp 200 hingga Rp 250 ribuan untuk mencoba didistribusikan kepada kawan kicaumania di Jawa Tengah.
Yang pasti tetaplah menjaga kelestarian alam terutama burung kicauan agar terhidar dari kepunahan. Salam damai-9.com