Jalak Suren (ils.) |
damai9 - Penghobi burung (kicau mania) biasanya lebih ditekuni oleh kalangan
kaum Adam (orang laki-laki) saja karena sangat jarang kaum hawa yang menekuni
bidang ini sekalipun pada dasarnya kaum hawa pun juga ikut menikmati indahnya alunan
suara kicauan burung yang dimiliki oleh kaum laki-laki dalam keluarganya, baik
oleh si istri jika yang memiliki burung adalah suaminya, oleh ibunya jika yang
memelihara burung adalah anaknya, oleh adik perempuannya jika yang merawat
burung adalah Abangnya, atau bahkan tetangganyapun ikut merasakan dan menikmati
kemerduan suaranya.
Diantara ribuan bahkan jutaan kicau mania yang sudah berkeluarga yang
mungkin memiliki cerita yang sama yaitu istri cenderung kurang setuju dengan hobby
yang ditekuni oleh suaminya, memang betul, karena terkadang urusan keluarga
jadi terbengkalai gara-gara selalu buruuuuuung saja yang diurusin, anak jadi
kurang diperhatikan, pekerjaan rumah jadi terabaikan, bahkan ada hal lain yang
lebih dari semua itu…
Namun dibalik itu semua ada kisah pengalaman indah yang terjadi di
sebuah keluarga (suami + istri) yang ternyata keduanya sama-sama menyukai burung
dan penghobi burung, sebut saja Bang Ajay beserta istrinya yang tinggal di kawasan
belakang Ragunan yang dalam kesehariannya diantara keduanya saling membantu dalam
merawat burung-burung milik mereka, sebagaimana ketika pada saat kami berkunjung
ke rumah beliau memang benar apa yang terjadi, sebagai satu contoh jalak suren
milik bang Ajay yang mereka rawat sejak masih lolohan (menurut pengakuan suami istri yang sudah memiliki 1 anak ini)
hingga menjadi burung yang gacor, jinak, sebagaimana jalak suren yang sama-sama
kita tahu jikalau sudah jinak dan gacor begitulah kondisinya, itu adalah
rawatan mereka berdua, sampai-sampai si istri melarang burung jalak surennya
tidak boleh dijual dan memang dengan istri Bang Ajay, jalak suren ini bisa
diibaratkan bagaikan teman bermain dan sudah bukan seperti hewan peliharaan
lagi karena sangking akrabnya interaksi antar keduanya dan ada rasa imbal balik
yang terjadi diantara keduanya menjadi hubungan yang saling menguntungkan. Begitu
juga dengan burung-burung lainnya yang mereka miliki juga dirawat bersama-sama.
Terlepas dari itu, jika memang kondisi di rumah kita tidak seperti
sebagaimana yang terjadi pada kisah diatas yang mengakibatkan kemungkinan
kecenderungan istri kurang setuju dengan hobby yang kita tekuni, maka sekalipun
kita tetap masih kekeuh dengan pendirian pada hobby kita selayaknya kita juga
jangan sampai mengenyampingkan kewajiban-kewajiban yang lebih utama yang harus
kita dahulukan.
Demikian sedikit kisah singkat kebersamaan yang patut kita teladani.
Semoga bermanfaat,
Salam damai9