damai9 - Ditengah maraknya penggemar burung kicauan akhir-akhir ini yang memang sedang menggema di jagat Indonesia, namun tidak sedikit pula para penghobi burung yang telah berpengalaman yang sudah berkecimpung dalam bidang perburungan, ternyata masih banyak juga yang merawat serta menangkar burung yang bukan jenis kicauan seperti perkutut, tekukur/derkuku, dan juga burung puter yang akan dibahas pada artikel ini.
Memang dalam merawat burung puter dan sejenisnya tidak se- fenomenal ketika kita merawat burung jenis kicauan, namun demikian tidak menyurutkan semangat para penghobi perkutut, tekukur, puter dan juga sejenisnya hengkang dari perburungan, karena sekalipun bukan hanya dari sisi suaranya saja yang kita nikmati lantunan suaranya (anggunganya) namun di sisi lain ada nilai tersendiri yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita sebagai pemilik burung ocehan/kicauan. Ikatan batin burung anggungan dengan tuannya akan lebih terasa, bahkan ketika dalam merawat burung tersebut dari masa kecil akan memiliki rasa saling memiliki (persahabatan) antara si burung dan pemiliknya (boleh ditanyakan kepada pemilik burung yang sudah senior untuk memastikan kebenarannya).
Terbebas dari hal diatas, sebenarnya tidak ada salahnya juga kita memelihara burung-burung tersebut baik untuk sekedar memelihara untuk kita dengarkan suaranya, bahkan akan memiliki nilai lebih lagi jika kita berkeinginan untuk mengembangbiakkannya agar tidak terjadi kepunahan. Dari segi untuk mendapatkan tambahan pendapatanpun lumayan, sekalipun memang jika berhasil masih dibawah pendapatakan penangkaran burung kicauan, seperti ketika kita berhasil dalam menangkar murai batu, kacer, cucak ijo, jalak suren, kenari, love bird, dan juga burung jenis kicauan lainnya. Namun lumayan juga buat tambahan… J, karena sekitar tahun 2005-an harga sepasang burung puter putih siap bertelur cuman sekitar Rp 50 ribuan da saat ini April 2014 sepasang puter putih usia sedang sempat kita tanyakan di pasar Jakarta harganya Rp 150 ribuan dengan perawatan yang sangat mudah tentunya, cukup dengan jagung campur dan kita tambah dengan selingan beras merah. Dan burung puter ketika sudah sempat bertelur sekali dan berhasil menetas maka untuk selanjutnya setiap 3 bulan sekali akan menetaskan telur2nya, dan seterusnya-seterusnya. Maka, dari situ kita sudah bisa mengkalkulasikan selanjutnya.
Adapun cara perawatan burung puter putih tidak jauh berbeda dengan perawatan burung tekukur/derkuku yang sudah pernah kita jelaskan pada artikel sebelumnya yang juga bisa dibaca disini.
Demikian dan semoga bermanfaat.
Salam damai9
ARTIKEL LAIN TERKAIT BURUNG:
- Jenis Jenis Burung Yang Paling Dicari Saat Ini
- Cara Merawat Burung Kacer Agar Cepat Gacor
- Cara Merawat Burung Kenari Agar Cepat Gacor
- Daftar Harga Burung Di Kawasan Jakarta dan Sekitarnya
- VIDEO (Youtube) Ciblek Gunung yang Mantab
- Carar Merawat Ciblek dan 3 Keuntungan Merawat Ciblek